ironi
kau masih belum sedar
karma sedang menadah air matamu
mencurah cuka pada luka hatimu
ironi
kau masih gigih meneguk kasih
dari telaga bebal yang tak mampu lagi menangis
nyaris kering dihirup egomu
ironi
dungu yang dipijak kejam berulang kali
masih buta realiti
diikat jampi kasih palsumu
No comments:
Post a Comment